Sebuah cerita
Sebuah duka
Bertamu di tanah air kita
Hari ini bertebaran senyum bahagia
Tapi mengapa?
Esok mentari tak lagi menyapa
Tak lagi tertawa
Ternyata awan hitam yang menggantikannya
Setiap hari
Air berjatuhan tanpa henti
Tanpa lelah menggenangi
Sampai wadah tak mencukupi
Hari demi hari
Kau semakin menjadi-jadi
Kau sapu lingkngan asri
Tanpa sisa sebutir nasi
Y Allah..
Adakah ini bencana?
Atau sebuah isyarat
Akan bumi yang berlumuran usia ini
(Novita Farihatul Auliya)
0 komentar:
Posting Komentar